Farhanaz Rupaidha
Farhanaz Rupaidha

Tapak Puya

Works
Cover Image for Tapak Puya

Tapak Puya

Colaboration work: Farhanaz Rupaidha x Agnes Hansella x Barak Aziz Malinggi

virtual world/atlas game, 1 windows PC dengan setidaknya 8GB RAM, 1 set speaker, 1 proyektor, 1 gamepad, tikar, print-out teks 2024

Teknik ikat macrame dengan bahan tali rami dan katun, serat optik dan sensor, ukuran 180 x 180 cm, 9 pieces frame masing - masing berukuran 60 x 60 cm 2024


Tradisi Rambu Solo yang sudah terjadi setidaknya setelah abad ke-9 masehi di Tana Toraja hingga kini terus dilangsungkan secara turun temurun. Namun sayangnya, unsur yang paling menonjol dan paling banyak menjadi bahan perbincangan dari tradisi Rambu Solo adalah unsur ekonomi dengan melihat banyaknya jumlah hewan yang dikurbankan dalam upacara tersebut. Strategi tata ruang dan penghormatan terhadap leluhur serta sifat kekeluargaan yang terkait erat dalam budaya tradisi Rambu Solo seperti terpinggirkan dari ingatan.

Di sisi lain pengertian tentang Puya seperti yang diceritakan oleh para leluhur di Tana Toraja tampaknya perlu untuk dipahami kembali. Apakah selalu benar apa yang selama ini kita pahami bahwa tradisi Rambu Solo sebagai upacara tradisional penghormatan terakhir hanya melulu bagi para leluhur yang siap untuk berpindah ke alam baka? Atau, ada timbal balik bagi generasi yang masih hidup berupa hamparan lahan pertanian yang siap untuk ditanam karena makam para leluhur dan kerabat yang disisipkan di tebing dan pohon serta siklus kelahiran hewan - hewan yang selalu siap untuk membantu berbagai aktivitas kehidupan? Perkembangan teknologi yang berlangsung sangat cepat juga menimbulkan kegelisahan terhadap nilai - nilai tradisional yang terkandung dalam motif ragam hias Toraja. Bagaimana caranya untuk menjaga agar nilai - nilai yang terkandung dalam motif ragam hias tidak terlupakan? Apa peran motif ragam hias Toraja dalam kehidupan di masa sekarang dan masa yang akan datang?

Menilik kembali adat yang diturunkan oleh leluhur melalui pehamanan Puya dan tradisi Rambu Solo melalui motif ragam hias serta lingkungan alam Tana Toraja sejatinya adalah juga melakukan pemahaman kembali cara - cara hidup para leluhur dan nenek moyang yang selalu menghargai kondisi alam dan mengasihi keturunannya.



Share this work

Back to Works
Back

Explore

Works


© 2017 - 2025 © Farhanaz Rupaidha. All rights reserved.